Sumber: http://titik-akupunktur.blogspot.co.id
Titik akupunktur adalah titik yang terletak di permukaan tubuh yang memiliki cirri khas. Selain itu, titik akupunktur merupakan titik tempat qi dari berbagai organ, yang dialirkan ke permukaan tubuh. Akibat adanya aliran-aliran tersebut maka titik-titik ini akan menstimulasi organ-organ tertentu sehingga dapat berfungsi dengan baik, apabila mendapat rangsangan.
Karakteristik dari titik akupunktur sebagai berikut :
1. Berdiameter antara 1-2 mm.
2. Lokasinya terkonsentrasi di sekitar persarafan, terutama saraf autonom (zone of autonomic concentration) dan vaskularisasi (peredaran darah) superficial.
3. Mempunyai sifat kelistrikan tertentu, misalnya potensi muatan listrik yang tinggi, tahanan listrik yang rendah, daya hantar listrik yang tinggi, dan peka terhadap rangsangan.
4. Mempunyai daya hantar suara yang tinggi
5. Mempunyai suhu yang lebih tinggi dari jaringan di sekitarnya.
6. Mempunyai hubungan yang spesifik dengan organ dalam.
7. Mempunyai hubungan refleks dengan kulit (cutaneoreflex) dan reflek organ dalam (viscero-reflex).
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pemilihan titik, ketepatan melokalisasi titik, maupun teknik menusuk titik adalah hal-hal yang penting dilakukan dalam terapi akupunktur.
Sebagai upaya untuk mempermudah pemahaman tentang titik akupunktur maka titik akupunktur dikelompokkan menjadi beberapa bagian.
1. Titik akupunktur di dalam meridian (titik intrameridian), yaitu titik yang letaknya di sepanjang meridian organ (12 pasang meridian umum) dan meridian istimewa unilateral (M. GV dan M.CV). Perlu diingat bahwa titik-titik meridian istimewa bilateral (M. yangciao, M. yinciao, M. yangwei, M. yinwei, M. tay, dan M.chung) adalah milik meridian yang lainnya.
2. Titik akupunktur di luar meridian (titik ekstrameridian), memiliki indikasi yang khas dan lokasi titiknya berdasarkan pada kaidah-kaidah topografi tertentu. Titik-titik ekstrameridian sudah memiliki nama tersendiri, antara lain taiyang, yinthang, dan anmian.
3. Titik-akupunktur local (titik ahsi/ase), yaitu titik lokasi kelainan local yang dapat ditemukan dengan cara pemeriksaan perabaan. Titik seperti ini tidak memiliki nama khusus, tetapi merupakan titik intrameridian atau titik ekstrameridian. Titik ini timbul jika terjadi kelainan di daerah tertentu. Oleh karena itu, titik-titik seperti ini disebut “tender points”, “reflexing points”, atau “unfixed points”.
Nama titik akupunktur
Nomenklatur titik-titik akupunktur sebagai berikut.
1) Berdasarkan nama keadaan alami, misalnya gunung, lembah, air mengalir, danau dan sumur.
Contoh :
o LI-11 (quchi), berarti danau kecil berliku,
o LU-9 (taiyuen), berarti sumur yang dalam,
o KI-7 (fuliu), berarti air yang terus mengalir, dan
o LI-4 (hequ), berarti lembah yang luas.
2) Berdasarkan jenis hewan, tumbuh-tumbuhan, atau peralatan
Contoh :
o ST-35 (dubi), berarti hidung sapi
o CV-15 (jiuwei), berarti ekor kura-kura
o ST-6 (jiache), berarti roda pipi, dan
o BL-2 (cuanzhu), berarti rumpun bamboo.
3) Berdasarkan bentuk bangunan (arsitektur)
Contoh :
o HT-7 (shenmen), berarti gerbang spiritual,
o ST-16 (yingchuan), berarti jendela dada,
o CV-22 (tiantu), berarti cerobong surga,
o SI-19 (tinggong), berarti istana pendengaran.
4) Berdasarkan fenomena astronomi atau iklim alam
Contoh :
o SP-3 (taibai), berarti planet venus,
o GB-20 (fengchi), berarti pengumpulan angin
o GB-24 (riyue), berarti matahari dan bulan
o LU-2 (yunmen), berarti pintunya awan.
5) Berdasarkan istilah-istilah anatomi tubuh
Contoh :
o CV-12 (zhongwan), berarti tengah lambung
o KI-11 (hengqu), berarti daerah kemaluan (pubis),
o LI-15 (jianyu), berarti sudut bahu, dan
o ST-31 (biguan), berarti sendi panggul
6) Berdasarkan sifat terapeutik
Contoh :
o BL-13 (feishu), berarti titik paru
o ST-1 (chengqi), beararti penerima air mata
o SP-10 (xuehai), berarti lautan darah
o CV-4 (guangyuen), berarti penyimpan qi utama
Keberhasilan melakukan terapi, antara lain ditentukan oleh ketepatan memilih titik, melokalisasi titik, dan teknik menusuk titik titik yang bersangkutan. Untuk itu, keterampilan melokalisasi titik harus benar-benar kuat.
Satuan dinamis untuk melokalisasi titik
Dalam ilmu akupunktur teknik melokalisasi titik berdasarkan kepada satuan dinamis yang disebut “acupuncture unit measurement” (AUM). Satuannya dinyatakan dalam cun. Satuan ini dipakai untuk menyatakan jarak/letak titik akupunktur, ukuran jarum, dan kedalaman tusukan jarum. Cun dipakai untuk menyatakan jarak/letak titik dengan aturan berikut.
1. Yang dinyatakan sebagai cun atau acupuncture unit measurement adalah jarak antara sendi interphalang jari tengah dan lekukan medial jika jari tengah seseorang dibengkokkan. Dalam hal ini, cun diperlakukan untuk melokalisasi titik dengan jarak vertical pada meridian yang-tangan atau jarak horizontal pada titik-titik daerah punggung. Patokan cun dapat diambil dengan lebar yang sama dengan sendi interphalang ibu jari yang bersangkutan.
2. berdasarkan ukuran dinamisnya, satuan cun atau AUM berlaku untuk bagian tubuh berikut
a. Lebar empat jari tangan (tanpa ibu jari) adalah tiga cun.
b. Jarak antara kedua putting susu (nipples) adalah 8 cun
c. Jarak antara tulang dada (os processus xiphoideus) dengan umbilicus adalah 8 cun.
d. Jarak antara umbilicus dengan batas tumbuhnya rambut kemaluan (pubis) adalah 5 cun.
e. Jarak antara lekukan ketiak dengan lipatan siku tangan adalah 9 cun.
f. Jarak antara lipatan siku dengan lipatan pergelangan tangan adalah 12 cun
g. Jarak antara tulang panggul (os femoralis) dengan ujung bawah (distal) tulang lutut (os patellae) adalah 19 cun.
h. Jarak antara distal tulang lutut sampai tonjolan tulang mata kaki sebelah luar (os malleolus externus) adalah 16 cun.
i. Jarak antara tulang kaki (os tibialis) dengan tonjolan tulang mata kaki sebelah dalam (os malleolus internus) adalah 13 cun.
j. Jarak antara batas dalam (medial) kedua tulang belikat (os scapulae) adalah 6 cun.
k. Jarak antara tonjolan tulang dahi (frontalis) sampai batas tumbuhnya rambut di dahi adalah 3 cun.
l. Jarak antara tumbuhnya rambut pada tulang dahi sampai titik GV-15 adalah 12 cun.
m. Jarak antara GV-15 (yamen) dengan GV-14 (dazhui) adalah 3 cun.
Di samping ukuran-ukuran dinamis, akupunkturis akan lebih mudah menjalankan prakteknya berdasarkan patokan-patokan berikut.
1. Patokan yang pasti
Patokan yang pasti adalah lokasi titik yang tidak terpengaruh oleh faktor apapun meskipun tubuh pasien bergerak atau berpindah posisi. Patokan seperti ini antara lain panca indra, tumbuhnya rambut, kuku, putting susu, umbilicus, tonjolan tulang dan lekukan tulang. Contoh-contoh patokan pasti sebagai berikut.
o Ext-1 (yinthang) letaknya tetap, yaitu di antara ujung medial alis mata
o GV-25 (suliao) letaknya tetap pada ujung hidung
o CV-8 (shengque) letaknya di tengah umbilicus.
2. Patokan yang bergerak
Patokan yang bergerak adalah penentuan letak titik tertentu dalah bagian tubuh yang bersangkutan melakukan gerakan.
Contoh-contoh patokan yang bergerak sebagai berikut.
o LI-11 (quchi) dapat ditentukan lokasinya setelah siku ditekukkan karena titik ini letaknya pada ujung lipatan siku
o SI-3 (houxi) dapat ditentukan lokasinya setelah tangan digenggamkan karena letak titik ini pada ujung lipatan telapak tangan sebelah luar.
Titik akupunktur adalah titik yang terletak di permukaan tubuh yang memiliki cirri khas. Selain itu, titik akupunktur merupakan titik tempat qi dari berbagai organ, yang dialirkan ke permukaan tubuh. Akibat adanya aliran-aliran tersebut maka titik-titik ini akan menstimulasi organ-organ tertentu sehingga dapat berfungsi dengan baik, apabila mendapat rangsangan.
Karakteristik dari titik akupunktur sebagai berikut :
1. Berdiameter antara 1-2 mm.
2. Lokasinya terkonsentrasi di sekitar persarafan, terutama saraf autonom (zone of autonomic concentration) dan vaskularisasi (peredaran darah) superficial.
3. Mempunyai sifat kelistrikan tertentu, misalnya potensi muatan listrik yang tinggi, tahanan listrik yang rendah, daya hantar listrik yang tinggi, dan peka terhadap rangsangan.
4. Mempunyai daya hantar suara yang tinggi
5. Mempunyai suhu yang lebih tinggi dari jaringan di sekitarnya.
6. Mempunyai hubungan yang spesifik dengan organ dalam.
7. Mempunyai hubungan refleks dengan kulit (cutaneoreflex) dan reflek organ dalam (viscero-reflex).
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pemilihan titik, ketepatan melokalisasi titik, maupun teknik menusuk titik adalah hal-hal yang penting dilakukan dalam terapi akupunktur.
Sebagai upaya untuk mempermudah pemahaman tentang titik akupunktur maka titik akupunktur dikelompokkan menjadi beberapa bagian.
1. Titik akupunktur di dalam meridian (titik intrameridian), yaitu titik yang letaknya di sepanjang meridian organ (12 pasang meridian umum) dan meridian istimewa unilateral (M. GV dan M.CV). Perlu diingat bahwa titik-titik meridian istimewa bilateral (M. yangciao, M. yinciao, M. yangwei, M. yinwei, M. tay, dan M.chung) adalah milik meridian yang lainnya.
2. Titik akupunktur di luar meridian (titik ekstrameridian), memiliki indikasi yang khas dan lokasi titiknya berdasarkan pada kaidah-kaidah topografi tertentu. Titik-titik ekstrameridian sudah memiliki nama tersendiri, antara lain taiyang, yinthang, dan anmian.
3. Titik-akupunktur local (titik ahsi/ase), yaitu titik lokasi kelainan local yang dapat ditemukan dengan cara pemeriksaan perabaan. Titik seperti ini tidak memiliki nama khusus, tetapi merupakan titik intrameridian atau titik ekstrameridian. Titik ini timbul jika terjadi kelainan di daerah tertentu. Oleh karena itu, titik-titik seperti ini disebut “tender points”, “reflexing points”, atau “unfixed points”.
Nama titik akupunktur
Nomenklatur titik-titik akupunktur sebagai berikut.
1) Berdasarkan nama keadaan alami, misalnya gunung, lembah, air mengalir, danau dan sumur.
Contoh :
o LI-11 (quchi), berarti danau kecil berliku,
o LU-9 (taiyuen), berarti sumur yang dalam,
o KI-7 (fuliu), berarti air yang terus mengalir, dan
o LI-4 (hequ), berarti lembah yang luas.
2) Berdasarkan jenis hewan, tumbuh-tumbuhan, atau peralatan
Contoh :
o ST-35 (dubi), berarti hidung sapi
o CV-15 (jiuwei), berarti ekor kura-kura
o ST-6 (jiache), berarti roda pipi, dan
o BL-2 (cuanzhu), berarti rumpun bamboo.
3) Berdasarkan bentuk bangunan (arsitektur)
Contoh :
o HT-7 (shenmen), berarti gerbang spiritual,
o ST-16 (yingchuan), berarti jendela dada,
o CV-22 (tiantu), berarti cerobong surga,
o SI-19 (tinggong), berarti istana pendengaran.
4) Berdasarkan fenomena astronomi atau iklim alam
Contoh :
o SP-3 (taibai), berarti planet venus,
o GB-20 (fengchi), berarti pengumpulan angin
o GB-24 (riyue), berarti matahari dan bulan
o LU-2 (yunmen), berarti pintunya awan.
5) Berdasarkan istilah-istilah anatomi tubuh
Contoh :
o CV-12 (zhongwan), berarti tengah lambung
o KI-11 (hengqu), berarti daerah kemaluan (pubis),
o LI-15 (jianyu), berarti sudut bahu, dan
o ST-31 (biguan), berarti sendi panggul
6) Berdasarkan sifat terapeutik
Contoh :
o BL-13 (feishu), berarti titik paru
o ST-1 (chengqi), beararti penerima air mata
o SP-10 (xuehai), berarti lautan darah
o CV-4 (guangyuen), berarti penyimpan qi utama
Keberhasilan melakukan terapi, antara lain ditentukan oleh ketepatan memilih titik, melokalisasi titik, dan teknik menusuk titik titik yang bersangkutan. Untuk itu, keterampilan melokalisasi titik harus benar-benar kuat.
Satuan dinamis untuk melokalisasi titik
Dalam ilmu akupunktur teknik melokalisasi titik berdasarkan kepada satuan dinamis yang disebut “acupuncture unit measurement” (AUM). Satuannya dinyatakan dalam cun. Satuan ini dipakai untuk menyatakan jarak/letak titik akupunktur, ukuran jarum, dan kedalaman tusukan jarum. Cun dipakai untuk menyatakan jarak/letak titik dengan aturan berikut.
1. Yang dinyatakan sebagai cun atau acupuncture unit measurement adalah jarak antara sendi interphalang jari tengah dan lekukan medial jika jari tengah seseorang dibengkokkan. Dalam hal ini, cun diperlakukan untuk melokalisasi titik dengan jarak vertical pada meridian yang-tangan atau jarak horizontal pada titik-titik daerah punggung. Patokan cun dapat diambil dengan lebar yang sama dengan sendi interphalang ibu jari yang bersangkutan.
2. berdasarkan ukuran dinamisnya, satuan cun atau AUM berlaku untuk bagian tubuh berikut
a. Lebar empat jari tangan (tanpa ibu jari) adalah tiga cun.
b. Jarak antara kedua putting susu (nipples) adalah 8 cun
c. Jarak antara tulang dada (os processus xiphoideus) dengan umbilicus adalah 8 cun.
d. Jarak antara umbilicus dengan batas tumbuhnya rambut kemaluan (pubis) adalah 5 cun.
e. Jarak antara lekukan ketiak dengan lipatan siku tangan adalah 9 cun.
f. Jarak antara lipatan siku dengan lipatan pergelangan tangan adalah 12 cun
g. Jarak antara tulang panggul (os femoralis) dengan ujung bawah (distal) tulang lutut (os patellae) adalah 19 cun.
h. Jarak antara distal tulang lutut sampai tonjolan tulang mata kaki sebelah luar (os malleolus externus) adalah 16 cun.
i. Jarak antara tulang kaki (os tibialis) dengan tonjolan tulang mata kaki sebelah dalam (os malleolus internus) adalah 13 cun.
j. Jarak antara batas dalam (medial) kedua tulang belikat (os scapulae) adalah 6 cun.
k. Jarak antara tonjolan tulang dahi (frontalis) sampai batas tumbuhnya rambut di dahi adalah 3 cun.
l. Jarak antara tumbuhnya rambut pada tulang dahi sampai titik GV-15 adalah 12 cun.
m. Jarak antara GV-15 (yamen) dengan GV-14 (dazhui) adalah 3 cun.
Di samping ukuran-ukuran dinamis, akupunkturis akan lebih mudah menjalankan prakteknya berdasarkan patokan-patokan berikut.
1. Patokan yang pasti
Patokan yang pasti adalah lokasi titik yang tidak terpengaruh oleh faktor apapun meskipun tubuh pasien bergerak atau berpindah posisi. Patokan seperti ini antara lain panca indra, tumbuhnya rambut, kuku, putting susu, umbilicus, tonjolan tulang dan lekukan tulang. Contoh-contoh patokan pasti sebagai berikut.
o Ext-1 (yinthang) letaknya tetap, yaitu di antara ujung medial alis mata
o GV-25 (suliao) letaknya tetap pada ujung hidung
o CV-8 (shengque) letaknya di tengah umbilicus.
2. Patokan yang bergerak
Patokan yang bergerak adalah penentuan letak titik tertentu dalah bagian tubuh yang bersangkutan melakukan gerakan.
Contoh-contoh patokan yang bergerak sebagai berikut.
o LI-11 (quchi) dapat ditentukan lokasinya setelah siku ditekukkan karena titik ini letaknya pada ujung lipatan siku
o SI-3 (houxi) dapat ditentukan lokasinya setelah tangan digenggamkan karena letak titik ini pada ujung lipatan telapak tangan sebelah luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar